KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BENGKEL MOTOR
Workshop/ Bengkel kerja yang bersih serta tersusun rapi, benar-benar menolong dalam kurangi jumlah kecelakaan. Seperti tertera dalam undang-undang No. satu tahun 1970 mengenai keselamatan kerja, klausal 3 mengendalikan tentang ketentuan – ketentuan keselamatan kerja. Pada klausal 3 mengatakan jika " Dengan ketentuan perundangan diputuskan kriteria keselamatan kerja untuk pelihara kebersihan, kesehatan serta keteraturan ". Beberapa alat serta benda kerja janganlah sampai dibiarkan pada tempat dimana seorang bisa terjatuh. Jalan yang dilewati oleh pekerja harus bersih. Oleh karenanya, kursi kerja, beberapa alat serta benda kerja harus tersusun dengan cara rapi serta skemaatis. Oli atau minyak pelumas serta gemuk yang berantakan dilantai, sebelum memunculkan kecelakaan harus ditutup dengan pasir atau serbuk gergaji. jual sepatu safety bisa menjadi solusi untuk kamu.
Penelusuran Perlengkapan Bengkel
Di saat akan menggunakan palu periksalah apa kepala palu dipasang kuat pada tangkainya.Harus jadi perhatian juga berat palu yang digunakan untuk benda kerja yang akan dipukul. Buat pemakaian yang spesial, kepala palu dibuat dari plastic yang keras atau karet. Bila menggunakan kunci cocok, kunci ring, serta kunci sock, pergunakanlah ukuran, type serta panjang yang pas. Ukuran yang tidak pas seringkali mengakibatkan kunci itu tergelincir (slip) pada mur atau kepala baut. Kecuali dari kunci cocok serta mur bisa menjadi rusak, bisa berlangsung kecelakaan pada pekerja.
Bahan – Bahan Kimia Di Bengkel
Di bengkel motor umumnya ada bahan bakar serta minyak pelumas seperti bensin atau premium, solar serta ada saatnya minyak tanah, oli serta gemuk. Bahan ini dipakai untuk eksperimen hidupkan mesin atau untuk bahan pencuci. Penyimpanan bahan bakar sebaiknya dalam tempat yang tertutup, serta jauh dari nyala api atau sinar yang keras. Bahan bakar memiliki karakter yang gampang sekali menguap. Uap bensin memiliki berat tipe yang lebih mudah dari udara. Karenanya bahan bakar yang menebar di lantai harus selekasnya dibikin bersih. Jika didiamkan, uap bensin dengan udara benar-benar gampang menyambar percikan api serta memunculkan kebakaran serta ledakan. Seperti tertera dalam undang-undang No. satu tahun 1970 mengenai keselamatan kerja, klausal 3 mengendalikan tentang ketentuan – penuh keselamatan kerja. Pada klausal 3 mengatakan jika dengan ketentuan perundangan diputuskan kriteria keselamatan kerja untuk
1. menahan serta kurangi bahaya peledakan
2. menahan serta mengatur muncul atau menebar luasnya temperatur, kelembapan, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, cahaya radiasi, suara serta getaran
Jika ada bahan bakar yang tumpah di lantai, jangan sampai kerjakan sambungan kabel, atau alat yang berarus listrik, sebab pekerjaan demikian bisa memunculkan bunga api. Tetapi, bila berlangsung kebakaran pada bahan bakar jangan sesekali menyiramnya dengan air, sebab bahan bakar itu akan mengapung di atas air serta kebakaran akan menebar. Pergunakanlah gas toksin api (extinguisher) atau pasir serta karung goni yang basah untuk mematikan api. Gemuk dipakai membuat perlindungan elemen yang usai dibikin bersih atau untuk menolong pemasangan elemen. Penggunaan yang terlalu berlebih akan mengakibatkan benda kerja justru jadi kotor atau hinggap pada beberapa bagian lain atau di lantai. Jika berlangsung demikian, harus selekasnya dibikin bersih. Tak perlu dinanti serta dicari siapa yang asal-asalan mengerjakannya.
Asap Beresiko di Bengkel Motor.
Gas tersisa pembakaran yang keluar dari knalpot (silencer) memiliki kandungan karbon monoksida (CO). Pembakaran yang prima tersisa gas karbon monoksida yang tidak berwarna, namun beresiko. Jika pembakaran tidak prima, karena itu asap hitam akan mengepul. Jika ini berlangsung karena itu disarankan untuk mematikan mesin selekasnya, sebab perlu ada suatu hal yang tidak benar khususnya dalam penyetelan pembakaran. Gas buang lewat knalpot bisa jadikan
tanda-tanda keadaan mesin untuk ukuran apa pembakaran prima atau kurang prima.
Gas ini ialah toksin, masuk ke paru-paru lewat pernapasan yang bisa mematikan manusia. Karenanya bila ada motor yang dihidupkan karena itu pintu-pintu harus dibuka semua. Satu workshop Otomotif harus memiliki ventilasi yang baik. Letakkanlah mesin-mesin eksperimen pada ruangan terbuka dengan perputaran udara yang cukup. Disarankan tidak untuk hidupkan mesin eksperimen kelamaan. Jika harus lakukan pemanasan mesin, lakukan di luar ruang. Seperti tertera dalam undang-undang No. satu tahun 1970 mengenai keselamatan kerja, klausal 3 mengendalikan tentang ketentuan – penuh keselamatan kerja. Pada klausal 3 mengatakan jika dengan ketentuan perundangan diputuskan kriteria keselamatan kerja untuk
1. menahan serta mengatur muncul atau menebar luasnya temperatur, kelembapan, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, cahaya radiasi, suara serta getaran.
2. amankan serta membuat lancar pekerjaan rombak muat, perlakuan serta
penyimpanan barang.
Keributan Di Bengkel Motor.
Berisik bisa disimpulkan untuk suara yang muncul dari getaran-getaran yang tidak teratur serta periodik, keributan adalah suara yang tidak dikehandaki. Manusia masih dapat dengar bunyi dengan frekuensi di antara 16-20.000 Hz, serta intensif dengan nilai tingkat batas (NAB) 85 dB (A) dengan cara terus-terusan. Intensif lebih dari 85 dB bisa memunculkan masalah serta batas ini disebutkan critical level of intensity. Keributan adalah permasalahan kesehatan kerja yang muncul di bengkel motor. Seperti tertera dalam undang-undang No. satu tahun 1970 mengenai keselamatan kerja, klausal 3 mengendalikan tentang ketentuan – penuh keselamatan kerja. Pada klausal 3 mengatakan jika dengan ketentuan perundangan diputuskan kriteria keselamatan kerja untuk
1. menahan serta mengatur muncul atau menebar luasnya temperatur, kelembapan, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, cahaya radiasi, suara serta getaran.
2. menahan serta mengatur munculnya penyakit karena kerja baik physik
atau psychis, peracunan, infeksi serta penyebaran.
Sumber keributan datang dari suara mesin gerinda serta suara kompresor pada proses perbaikan serta perawatan sepeda motor.
Masalah Keributan dalam tempat Kerja.
Impak penting dari keributan pada kesehatan ialah kerusakan pada indera indera
pendengar, yang mengakibatkan ketulian progresif. Masalah keributan di tempat
kerja bisa digolongkan seperti berikut:
1. Masalah Fisiologis.
Masalah fisiologis ialah masalah yang sebelumnya muncul karena berisik. Dalam kata
lain peranan pendengaran dengan cara fisiologis bisa terusik. Perbincangan atau petunjuk
dalam pekerjaan tidak bisa didengar dengan jelas hingga bisa memunculkan
kecelakaan kerja. Pembicara sangat terpaksa berteriak-teriak, kecuali membutuhkan tenaga tambahan
memunculkan keributan. Keributan dapat mengganggu cardiac out put serta
tekanan darah.
2. Masalah Psikologis.
Masalah fisiologis semakin lama dapat memunculkan masalah psikologis. Suara yang tidak
diinginkan bisa memunculkan stress, masalah jiwa, susah konsentrasi serta berpikir,
dan sebagainya.
3. Masalah Patologis Organis.
Masalah keributan yang paling mencolok ialah pengaruhnya pada alat
pendengaran atau telinga, yang bisa memunculkan ketulian yang berbentuk sesaat
sampai permanent.
Temperatur Udara Di Bengkel Motor.
Temperatur badan manusia yang bisa kita raba/rasakan bukan hanya didapatkan dari metabolisme, dan juga dikuasai oleh panas lingkungan. Semakin tinggi panas lingkungan, makin besar juga pengaruhnya pada temperatur badan. Sebaliknya makin rendah temperatur lingkungan, semakin banyak juga panas badan akan hilang. Dalam kata lain, berlangsung transisi panas di antara badan manusia yang didapatkan dari metabolisme dengan desakan panas yang dirasa untuk keadaan panas lingkungan. Sepanjang transisi ini cocok serta imbang, tidak memunculkan masalah, baik tampilan kerja atau kesehatan kerja. Desakan panas yang terlalu berlebih akan adalah beban penambahan yang perlu jadi perhatian serta diakui. Beban penambahan berbentuk panas lingkungan bisa mengakibatkan beban fisiologis contohnya kerja jantung jadi bertambah. Nilai tingkat batas untuk cuaca (iklim) kerja ialah 21º-30ºC temperatur basah. Temperatur efisien buat pekerja di wilayah tropis ialah 22º – 27ºC. Yang disebut dengan tempertur efisien ialah satu beban panas yang bisa diterima oleh badan dalam ruang. Suhu efisien akan memberi dampak yang nyaman buat orang yang ada di luar ruang. Seperti tertera dalam undang-undang No. satu tahun 1970 mengenai keselamatan kerja, klausal 3 mengendalikan tentang ketentuan – penuh keselamatan kerja. Pada klausal 3 mengatakan jika dengan ketentuan perundangan diputuskan kriteria keselamatan kerja untuk
1. mengadakan temperatur serta lembab udara yang baik ;
2. mengadakan penyegaran udara yang cukup ;
